Kliwonan di kabupaten Batang, Antara Tradisi dan Mitos
*Tumplek-blek di Alun-alun Batang
JUMAT
Kliwonan, bagi penganut tradisi Jawa dikenal sebagai hari yang
dikeramatkan, sakral, dan kaya nuansa ritual. Tapi Jumat Kliwon yang
dalam penanggalan nasional jatuh pada Kamis sore, di Alun-alun Batang
justru disulap menjadi pasar tiban alias "supermarket rakyat" yang
meriahnya melebihi pasar malam.
Jumat
Kliwonan yang digelar 35 hari sekali itu memang sudah mendarah daging
bagi warga Batang. Maka yang merakyat dengan istilah kliwonan itulah,
yang menjadi agenda wajib yang harus dikunjungi.
Entah sejak kapan agenda itu digelar, dan apa daya tariknya hingga masyarakat begitu fanatik dan rela berdesak-desakan, tumplek-blek di Alun-alun Batang.
Yang
jelas, kliwonan kini menjadi sarana hiburan yang merakyat. Apalagi
setelah menjadi hari libur resmi bagi kaum pekerja swasta di Kota Batang
dan Pekalongan. Selain itu, para buruh mingguan juga rata-rata menerima gaji pada Kamis sore alias malam Jumat Kliwon.
Beratus-ratus
pedagang pun mengais rezeki di hari itu. Uniknya, mayoritas pedagang
justru berasal dari luar Batang, seperti Bandung, Cirebon, Tegal,
Pemalang, Kudus, dan Salatiga.
Bahkan,
ada yang mengaku berasal dari Lamongan dan Bojonegoro, Jawa Timur, yang
sengaja untuk berdagang di lokasi kliwonan. Terlebih kliwonan dipercaya
sebagai mitos untuk penglarisan. Apabila pernah berjualan di kliwonan,
insya Allah dagangannya akan semakin laris setelah kembali ke tempat
asalnya.
*Makam pun rame
Selain
tradisi kliwonan,msh ada tradisi yg lainnya pada hari kamis wagenya.
Ya..pada hr kamis wge itu makam terlihat rame seperti dialun2. Banyak
anak2 yg mangais rejeki disana antara lain dgn cara membersihkan makam2
dengan harapan kalau ada keluarganya yyg datang dia akan mendapatkan
imbalan.
Demikian jg dengan saya yg nyekar ke makam ayah saya. Begitu memasuki
area pemakaman, langsung saja anak2 kecil itu membuntuti saya dr
belakang. Mereka lgsg menuju kepemakaman yg saya tuju dan dibersihkannya
makam ayah saya. Mereka biasanya menunggu sampai kami selesai berdoa
buat ayah saya. Setelah selesai mereka para anak kecil mesti meminta sawur (imbalan seiklasnya). Biasanya saya blang begini " Nang,dibagi ama temen2nya uangnya".
Ya..itulah
tradisi didaerah batang,setelah dr makam biasanya org2 melanjutkan ke
alon2..kliwonan. Bagi yg penasaran...silahkan dicoba...
referensi:
- http://warnawarnihati.blogspot.com/2007/09/kliwonan-yuuukkk.html